Pages

Ads 468x60px

About Me

Foto Saya
welcome to my life
just a simple boy and part of FrontalFc :)
Lihat profil lengkapku

Senin, 20 Februari 2012

Sejarah pertandingan PERSIB yang paling Heboh

PERSIB vs JERMAN TIMUR
Persahabatan Internasional

29 Oktober 1964. Pada tahun 1964, tim nasional Jerman Timur (Republik Demokrasi Jerman) tercatat dua kali berkunjung ke Indonesia, yaitu bulan Januari dan Oktober. Dalam dua kunjungannya itu, Jerman Timur selalu memilih Persib menjadi salah satu tim yang dihadapinya. Menurut catatan Novan Herfiyana, seorang kontributor data sepak bola Indonesia untuk situs rsssf.com, pada pertemuan pertama, Persib hanya kalah 0-2. Namun, pada pertemuan kedua di Stadion Siliwangi Bandung pada tanggal 29 Oktober 1964, Persib benar-benar menjadi bulan-bulanan salah satu kekuatan sepak bola di Eropa Timur dengan skor telak 1-7. Pada pertemuan kedua ini, formasi pemain Persib yang tampil adalah Jus Etek (kiper); Masri, Ishak Udin, Kaelani, Sunarto, Fattah/Ismail, Omo Suratmo, Wowo Sunaryo/Fattah, Djadjang Haris, Hendra, dan Andi Achmad/Otong. Sementara timnas Jerman Timur tampil dengan formasi Weigang (kiper) Geisler, Walter, Seehans, Rooke, Pankau, Litsewitz, Beckhaus, Stoker, Engelhardt, dan Bauchsdiess. ***

BANGKOK BANK vs PERSIB
Leg 1 Grup Timur 2 PCA 1995

16 September 1995. Setelah menjuarai Liga Indonesia I 1994-1995, Persib tak punya waktu untuk beristirahat panjang. Sebab, Robby Darwis dan kawan-kawan harus langsung terjun di Piala Champion Asia (PCA). Tidak tanggung-tanggung, lawan pertama yang harus dihadapinya adalah mantan juara Piala Champions Asia asal Thailand, Bangkok Bank. Pada “leg” pertama babak pertama Grup Timur 2, Persib bertandang lebih dulu ke kandang Bangkok, Stadion Universitas Chulalangkorn, di pinggiran kota Bangkok. Berbekal kekalahan 1-4 dari tim PON DKI Jakarta pada laga pemanasan di Bandung, Persib datang ke Bangkok dengan kondisi tim yang kurang kondusif. Sejumlah pemain pilar terlibat perang dingin dengan pelatih Indra M. Thohir. Namun, dalam kondisi meragukan itu, Persib justru tampil trenginas di Stadion Universitas Chulalangkorn. Hasilnya, Maung Bandung mempermalukan tuan rumah dengan skor 2-0. Dua gol kemenangan Persib ke gawang Watcaharapong Somchit dilesakkan Kekey Zakaria pada menit 9 dan Yusuf Bachtiar menit 53.***

PERSIB vs ITALIA U-21
Persahabatan Internasional

27 Juni 1977. Pada tahun 1994, Persib Bandung dibantai AC Milan 8-0 di Stadion Utama Senayan Jakarta. Bagi Persib, pertandingan melawan AC Milan ini bukanlah laga pertamanya melawan tim dari “Negeri Pizza” itu. Pada tanggal 27 Juni 1977, Persib sempat menjamu tim nasional Italia U-21 di Stadion Siliwangi. Selain menghadapi Persib, dalam lawatannya ke Indonesia timnas Italia U-21 menjajal beberapa tim, termasuk Persebaya. Berbeda dengan pertemuan dengan AC Milan, pada pertandingan melawan timnas Italia U-21 ini, Persib tampil perkasa. Meski sempat mendapatkan perlawanan, Persib akhirnya mencatat kemenangan dengan skor 3-1. Dalam pertandingan ini, Persib membuka keunggulan melalui gol yang dicetak Max Timisella saat pertandingan baru berjalan empat menit. Timnas Italia U-21 sempat menyamakan kedudukan pada menit 11 melalui gol yang dicetak Pasinato. Namun, Persib akhirnya bisa memastikan kemenangan melalui dua gol yang diciptakan Risnandar Soendoro pada menit 30 dan Nandar Iskandar, tujuh menit sebelum laga usai.***

PERSB vs PERSIJA
Laga Penentuan Juara 1961

30 Juni 1961. Persib berhasil naik ke podium tertinggi dengan meraih trofi terbaik pada tahun 1961. Kepastian juara untuk kedua kalinya itu setelah Sunarto dkk. pada pertandingan terakhir putaran final (babak “7 Besar”) yang berlangsung di Stadion Diponegoro Semarang, mengalahkan Persija 3-1. Tiga gol Persib oleh Wowo Sunaryo pada menit 12 dan 20 serta Hengki Timisela, sedangkan gol balasan Persija dicetak Sucipto. Pertemuan Persib dengan Persija ini sebagai laga puncak di putaran final yang menggunakan sistem setengah kompetisi ini. Sebelum laga penentuan digelar, Persib di peringkat kedua dengan nilai 9 di bawah PSM Makassar yang mengumpulkan nilai 10 setelah sehari sebelumnya mengalahkan PSMS Medan 3-2. Sementara Persija berada di posisi ketiga dengan nilai 8, dan bisa meraih juara jika menang atas Persaib. Skuad Persib adalah Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma Sudjana, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Suhendar, Pietje Timisela.**


PERSIB VS PSM
Final Kompetisi Perserikatan 1994

17 April 1994. Persib memastikan keabadian trofi juara Kompetisi Perserikatan setelah mengalahkan PSM 2-0 pada pertandingan final pamungkas kompetisi amatir di Stadion Utama Senayan Jakarta, 17 April 1994. Dua gol kemenangan Persib dicetak Yudi Guntara menit 26 dan Sutiono Lamso menit 71. Dalam pertandingan ini, Persib turun dengan komposisi tim Aris Rinaldi (kiper); Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi; Dede Iskandar/Hendra Komara (76), Nandang Kurnaedi, Asep Kustiana/Mulyana (66), Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara; Kekey Zakaria, Sutiono Lamso. Sementara PSM menurunkan Herman Kadiaman (kiper) Bahar Muharam, M. Ajis Muin, Ali Baba, Yosef Wijaya, Ajie Lestaluhu/Ayyub Khan (52), Anwar Liko, Yusrifar Djafar, Ansar Razak, Kaharuddin Djamal, Arief Kamaruddin. Selain gelar juara, pemain terbaik juga diraih pemain Persib, Sutiono Lamso. Striker asal Purwokerto inipun sebenarnya menjadi pencetak gol tersubur sepanjang musim. Namun, gelar itu diberikan kepada Agus Winarno (Persebaya) karena PSSI memutuskan bahwa gol dihitung pada putaran final saja.***

PERSIB VS PERSEMAN
Kompetisi 1985-1986

11 Maret 1986. Setelah dua kali dikalahkan secara tragis melalui adu penalti dari PSMS Medan di grandfinal Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1983 dan 1985, Persib akhirnya menjadi kampiun pada Kompetisi Perserikatan 1986. Gelar juara yang mengakhiri penantian selama 25 tahun tersebut diraih Persib setelah menjungkalkan Perseman Manokwari 1-0 (0-0) pada pertandingan grandfinal yang digelar di Stadion Utama Senayan Jakarta, 11 Maret 1986. Pemain yang baru kembali dari klub Mercu Buana (Galatama), Djadjang Nurdjaman menjadi pahlawan kemenangan Persib. Djadjang mencetak gol tunggal kemenangan Persib pada menit ke-77. Keberhasilan tersebut langsung disambut sukacita puluhan ribu bobotoh dan para sesepuh seperti Ateng Wahyudi, Solihin GP dan Ir. Soehoed. Pada pertandingan final, pelatih Nandar Iskandar menurunkan skuad Sobur (kiper), Suryamin, Ade Mulyono, Robby Darwis, Adeng Hudaya (belakang), Bambang Sukowiyono, Iwan Sunarya, Adjat Sudradjat (tengah), Djadjang Nurdjaman, Suhendar dan Dede Rosadi/Wawan Karnawan.***


PERSIB vs PSV
Persahabatan

11 Juni 1987. Pemain top dunia Ruud Gullit bermain di Stadion Siliwangi Bandung. Bersama klubnya, PSV Eindhoven, mereka dijamu Persib yang diperkuat Adjat Sudrajat, Adeng Hudaya, Bambang Sukowiyono, Uut Kuswendi, Dede Iskandar, dll. PSV diperkuat Ronald Koeman, Wim Kieft, Eric Gerets. Persib kalah 6-0, tetapi pelatih PSV, Guus Hiddink memuji Persib. Gol PSV dicetak Evi Cool (3 gol), Rud Giip (2 gol), Jurie Koolkof. Pertandingan dipimpin wasit Djadja Mudjahidin.*

PERSIB vs PETROKIMIA
LI 1994-1995

30 Juli 1995. Persib menjadi juara Liga Indonesia I 1994-1995, setelah pada final mengalahkan Petrokimia Putra 1-0, di Stadion Senayan Jakarta. Gol tunggal dicetak striker Sutiono Lamso pada menit 75 setelah mengecoh kiper Derryl Sinere. “Maung Bandung” menyandang gelar juara sejati, karena Liga Indonesia I merupakan peleburan klub yang bermain di Kompetisi Galatama (profesional) dan Perserikatan (amatir). Persib berkekuatan pemain lokal dan diarsiteki Indra Thohir.*

PERSIB vs PSMS
Kompetisi 1984-1985

24 Februari 1985. Laga final Kompetisi Perserikatan 1984-1985 antara Persib dan PSMS Medan menciptakan rekor jumlah penonton di Stadion Senayan Jakarta. Dari kapasitas 120.000 penonton yang tersedia, jumlah penonton yang hadir saat itu mencapai 140.000 yang mayoritas pendukung Persib. Penonton meluber hingga pinggir lapangan, tetapi wasit Djafar Umar bisa menyelesaikan tugasnya dan tidak ada kericuhan. PSMS menang 4-3 melalui drama adu penalti setelah skor sama kuat 2-2.

PERSIB vs AC MILAN
Persahabatan

4 Juni 1994. Persib sebagai juara Kompetisi Perserikatan terakhir 1993-1994 berkesempatan menjajal AC Milan, di Stadion Senayan Jakarta. Ketika itu, AC Milan menjuarai Piala Champions 1994 melalukan tur Asia. Persib diperkuat Robby Darwis, Yudi Guntara, Dede Iskandar dll., sedangkan Milan menurunkan Dejan Savicevic, Sebastiano Rossi, Marcel Desailly, Marco Simone, Gianlugi Lentini. Persib kalah telak 8-0, tetapi pelatih Milan Fabio Capello memberikan pujian kepada Yudi Guntara.*

PERSIB vs MALAYSIA
Turnamen Internasional

27 Juli 1986. Setelah menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986, Persib mewakili Indonesia pada Pesta Sukan II Piala Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam. Persib menjadi juara setelah di final menang 1-0 atas Malaysia melalui gol Yusuf Bachtiar menit 47, di Stadion Negara Sultan Hassanal Bolkiah Bandar Seri Begawan. Saat itu, Persib meminjam Yusuf dari Perkesa ’78 bersama Herry Kiswanto dari Kramayudha Tiga Berlian. Di semifinal Persib menang 4-2 atas Singapura. Keberhasilan Persib ini menuai pujian dari PSSI. ***

0 komentar:

Posting Komentar